Selasa, 04 Desember 2018

 KEKACAUAN DISENJA KESEIMBANGAN BY HENDRI JANOER

Gambar mungkin berisi: 1 orang, luar ruangan


KEKACAUAN DISENJA KESEIMBANGAN

Kelakar kami mulai menua di hamparan meja persegi
dicat warna hijau yang mencolok mata,
kopi tinggal sepenghirupan lagi
dipenghujung senja yang mulai temaram.

Kawanku memulai percakapan kami
yang terputus disela-sela helaan nikotin
yang membumbungkan asap putih kegelisahan.
Tatapannya masih saja tegar sejak pertama aku mengenalnya,
sosok yang kokoh dengan pendiriannya
kendati lingkungan sekeliling tidak bersahabat dengan pemikirannya itu.

"Cak ini Man!", lanjutnya dengan gayanya yang khas. 
Aku sendiri teramat sulit untuk mendifinisikan sosok kawanku satu ini. 
Percakapan kami dimulai dari menapak tilas keinginannya 
untuk berapa tahun-tahun yang lalu 
untuk berganti kewarganegaraan dengan alasan 
sebagai bentuk protesnya atas kekecewaannya 
pada pola roda penyelenggaraan pemerintahan 
yang menurutnya berlaku tidak adil pada rakyat, orang seperti dia. 

"salah satu sajak kehidupan"

Sabtu, 01 Desember 2018


PANAH DAPUNTA BY HENDRI JANOER

Gambar mungkin berisi: 1 orang, luar ruangan

PANAH DAPUNTA

sesaat malam datang
Hujan menyambangi
rintiknya tak merinai tapi menjarum

ada gulana semerdu puja-puja seloka
mengaduk-aduk
menusuk mendekam
disudut dingin yang khusuk semedi

sampai aku mabuk pada rasa yang purba
menembus batas sakit bala
menembus ruang harap sahaya
dan sekali lagi terkulai
pada ketidak tahuanku padamu

DUHAI engkau surga segala jawab disana
penutup maklumat
penyambung apa-apa yang tak tertitah
pengakhir yang termulakan
hapuslah aku untuk kita
jangan menatap malu-malu dibalik pesona pagi lagi

(padang janjian 2015)